A. Pengertian
Migraine adalah
nyeri kepala rekuren, idiopatik, yang bermanifestasi sebagai serangan –
serangan yang berlangsung antara 4 – 72 jam. Ciri – ciri nyeri kepala yang khas
besifat unilateral, berdenyut – denyut, dengan intensitas nyeri dari sedang
hingga berat dan diperburuk oleh aktifitas fisik rutin dengan fotofobia atau
fonofobia
Disfungsi autonomik
pembuluh darah dikulit kepala mengakibatkan tumbuhnya nyeri kepala yang dikenal
sebagai migren. Sebenarnya mekanisme migren belum semuanya jelas. Tetapi banyak
faktor – faktor yang menungkapkan bahwa prodram dini dari migraine pasti
terkait pada vaso konstriksi arteri intra kranial.
( Sumber : apexphysio.com.au)
|
Gejala yang khas
pada tahap dini ialah timbulnya skotoma dan wajah yang pucat. Prodrom itu
disusul dengan timbulnya nyeri kepala sesisi dan wajah menjadi merah. Tidak
lama kemudian timbul muntah – muntah, edema selaput lendir hidung, jari – jari
tangan dan kaki. Gejala
tersebut dianggap sebagai manifestasi tahap vasodolatasi arteri ekstra kranial.
Apa yang
menyebabkan disfungsi pembuluh darah masih belum diketahui, tetapi mungkin
sekali suatu gangguan bawaan, karena faktor familial dan hereditas jelas ada
pada migraine. ( Prof Dr. Mahar Mardjono, Neurologi klinis )
Diantara sekian
banyak jenis nyeri kepala, migraine merupakan jenis yang paling banyak diteliti
dan dibicarakan, disamping penyebab yang masih misteri, maka insidennya yang
cukup banyak mendorong para ahli untuk menelitinya.
Aretaeusi ( 80 AD )
merupakan salah seorang peneliti nyeri kepala pada zamannya dan dialah
yang pertama menguraikan gejala nyeri kepala yang mempunyai profile khas.
Ia memperkenalkan jenis ini dengan nama “ HETEROCRANIA “ yang
berarti nyeri kepala.
Oleh Galen 50 tahun
kemudian diubah menjadi “ HEMICRANIA “ dan kemudian para ahli
dari prancis mengubahnya lagi kedalam bahasa mereka sebagai “ MEGRIM “ untuk
jelasnya kata – katanya menjadi “ MIGRAINE “ (
Dr. Sidiarto. K )
B. Ethiologi
Lokasi nyeri kebanyakan sesisi, tetapi dapat pula seluruh kepala,
dan yang paling sering didaerah pelipis, temporal, dapat pula di frontal dan
oksipital. Dapat pula nyeri dimulai dari temporal atau oksipital kemudian
menjalar ke daerah lain atau seluruh kepala. ( Dr. Sidiarto. M, Nyeri Kepala
menahun )
C. Pathogenesis
Biarpun migraine sudah dikenal sejak lama, tidak banyak yang
diketahui tentang pathogenesisnya. Kemajuan teknologi telah berubah
banyak, sehingga salam abad terakhir ini banyak diketahui hal – hal yang
terjadi disekitar dan selama serangan migraine.
Ada dua pendapat
yaitu pengamat kelompok teori vasogen yang beranggapan bahwa serangan migraine
disebabkan oleh perubahan aliran darah dikepala, sedangkan pengamat teori
neurogen beranggapan bahwa perubahan primer pada serangan migraine terjadi pada
jaringan otot sendiri.
D. Klasifikasi
Migraine
Klasifikasi
migraine yang digunakan sekarang adalah klasifikasi yang dikeluarkan oleh “
International Headache Society “ ( HIS 1988 ), yaitu :
a. Migraine tanpa aura ( migraine without aura )
Sebelum disebut mgraine umum atau hemi krania simplek Deskripsinya
adalah nyeri kepala idioplastik berulang dengan lama serangan 4 jam sampai 72
jam. Karakteristik yang khas berupa lokasi unilateral, kualitas
berdenyut.
b. Migraine dengan aura ( migraine with aura )
Sebelum disebut dengan migraine klasik, migraine oftalmik,
migraine hemiplegi, migraine afasia, migraine komplikata. Deskripsinya
adalah kelainan idioplastik yang berulang, lokasi di cortek cerebra atau batang
otak, timbul secara bertahap dalam waktu 5 – 20 menit.
c. Migraine oftalmoplegi ( oftalmoplegie migraine )
Adalah serangan nyeri kepala berulang disertai paresis satu atau
lebih dari syaraf kranials untuk mata, tanpa adanya lwsi intra kranial.
d. Migraine Retina.
Adalah serangan
skotoma atau buta monokuler yang berulang yang berlangsung kurang dari 1 jam
dengan atau tanpa nyeri.
E. Hubungan Antara Kecemasan dengan Migrain
Sudah lebih dari
100 tahun hubungan antara faktor psikologik dan nyeri kepala diteliti. Faktor
emosional sering kali mencetuskan nyeri kepala terutama migraine. Tiga type
dari nyeri kepala yang palingsering dihubungkan dengan fakktor psikologik
adalah migraine lebih banyak dipelajari secara intensive dibandingkan daripada
bentuk – bentuk lainnya.
Biasanya penderita
migraine mempunyai kepribadian yang spesifik ( perfek, ambisius, kaku ) sebagai
suatu kelompok, pasien dengan migraine biasanya intelegen dan perfeksionis dan
mereka adalah orang yang berkemampuan menghadapi krisis sehari – hari. Namun
dalam adaptasi terhadap perubahan hidup seperti masa remaja, menstruasi,
perpisahan dari keluarga dan rumah, ganti pekerjaan, perkawinan , peran sebagai
orang tua, atau mendapat kedudukan tinggi, ternyata kemampuan untuk mengatasi
masalah yang biasanya baik, menjadi kurang baik dan oleh sebab iu serangan
nyeri kepala lalu timbul
F. Krangka Teori dan
Konsep
Keterangan :
1. Cemas
banyak dijumpai pada penderita migraine
2. Ada
hubungan antara derajat intensitas sakit dengan beratnya cemas akibat migraine
3. Ada
hubungan antara lamanya sakit dangan beratnya cemas pada penderita migraine