Jumat, 09 Maret 2018

ASKEP PADA PASIEN PENURUNAN KESADARAN

A. Pengertian
Kesadaran adalah pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu. (Corwin, 2001) Penurunan kesadaran adalah keadaan dimanapenderita tidak sadar dalam arti tidak terjaga / tidak terbangun secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang normal terhadap stimulus. Kesadaran secara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang mengenal / mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya. (Padmosantjojo, 2000)

(Sumber : hawaiipublicradio.org)
Dalam menilai penurunan kesadaran dikenal beberapa istilah yaitu :
1. Kompos mentis
Kompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari panca indra dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar maupun dalam.
2. Somnelen / drowsiness / clouding of consciousness
Mata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah, masih dapat menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitarnya menurun.
3. Stupor / Sopor
Mata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau bersuara satu dua kata Motorik hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang nyeri.
4. Soporokoma / Semikoma
Mata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri secara kuat, hanya dapat mengerang tanpa arti, motorik hanya gerakan primitif.
5. Koma
Dengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka mata, bicara maupun reaksi motorik. ( Harsono , 1996 )

B. Etiologi
Untuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan – kemungkinan penyebab penurunan kesadaran dengan istilah  “ SEMENITE “ yaitu :
1.      S  : Sirkulasi
Meliputi stroke dan penyakit jantung
2.       : Ensefalitis
Dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang mungkin melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.
3.      : Metabolik
Misalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
4.       : Elektrolit
Misalnya diare dan muntah yang berlebihan.
5.      N  : Neoplasma
Tumor otak baik primer maupun metastasis
6.      I   : Intoksikasi
Intoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan penurunan kesadaran
7.      T  : Trauma
Terutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural, dapat pula trauma abdomen dan dada.
8.      E  : Epilepsi
Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan penurunan kesadaran. 
( Harsono , 1996 )

C. Manifestasi Klinis
Gejala klinik yang terkait dengan penurunan kesadaran adalah :
1.    Penurunan kesadaran secara kwalitatif
2.    GCS kurang dari 13
3.    Sakit kepala hebat
4.    Muntah proyektil
5.    Papil edema
6.    Asimetris pupil
7.    Reaksi pupil terhadap cahaya melambat atau negatif
8.    Demam
9.    Gelisah
10.     Kejang
11.     Retensi lendir / sputum di tenggorokan
12.     Retensi atau inkontinensia urin
13.     Hipertensi atau hipotensi
14.     Takikardi atau bradikardi
15.     Takipnu atau dispnea
16.     Edema lokal atau anasarka
17.     Sianosis, pucat dan sebagainya

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab penurunan kesadaran yaitu :
1. Laboratorium darah
Meliputi tes glukosa darah, elektrolit, ammonia serum, nitrogen urea darah ( BUN ), osmolalitas, kalsium, masa pembekuan, kandungan keton serum, alcohol, obat-obatan dan analisa gas darah ( BGA ).
2. CT Scan
Pemeriksaan ini untuk mengetahui lesi-lesi otak
3. PET ( Positron Emission Tomography )
Untuk meenilai perubahan metabolik otak, lesi-lesi otak, stroke dan tumor otak
4. SPECT ( Single Photon Emission Computed Tomography )
Untuk mendeteksi lokasi kejang pada epilepsi, stroke.
5. MRI
Untuk menilai keadaan abnormal serebral, adanya tumor otak.
6. Angiografi serebral
Untuk mengetahui adanya gangguan vascular, aneurisma dan malformasi arteriovena.
7. Ekoensefalography
Untuk mendeteksi sebuuah perubahan struktur garis tengah serebral yang disebabkan hematoma subdural, perdarahan intraserebral, infark serebral yang luas dan neoplasma.
8. EEG ( elektroensefalography )
Untuk menilai kejaaang epilepsy, sindrom otak organik, tumor, abses, jaringan parut otak, infeksi otak
9. EMG ( Elektromiography )
Untuk membedakan kelemahan akibat neuropati maupun akibat penyakit lain.

E. Pengkajian Primer
1. Airway
a.       Apakah pasien berbicara dan bernafas secara bebas
b.      Terjadi penurunan kesadaran
c.       Suara nafas abnormal : stridor, wheezing, mengi dll
d.      Penggunaan otot-otot bantu pernafasan
e.       Gelisah
f.       Sianosis
g.      Kejang
h.      Retensi lendir / sputum di tenggorokan
i.        Suara serak
j.        Batuk
2. Breathing
a.       Adakah suara nafas abnormal : stridor, wheezing, mengi dll
b.      Sianosis
c.       Takipnu
d.      Dispnea
e.       Hipoksia
f.       Panjang pendeknya inspirasi ekspirasi
3. Circulation
a.       Hipotensi / hipertensi
b.      Takipnu
c.       Hipotermi
d.      Pucat
e.       Ekstremitas dingin
f.        Penurunan capillary refill
g.      Produksi urin menurun
h.      Nyeri
i.        Pembesaran kelenjar getah bening

F. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat penyakit sebelumnya
Apakah klien pernah menderita :
a.        Penyakit stroke
b.       Infeksi otak
c.        DM
d.       Diare dan muntah yang berlebihan
e.        Tumor otak
f.        Intoksiaksi insektisida
g.       Trauma kepala
h.       Epilepsi dll.

UNTUK BACA SELENGKAPNYA SILAHKAN KLIK DOWNLIAD ASKEP LENGKAP
CARI ASKEP LAIN