Kamis, 08 Februari 2018

ASKEP PADA PASIEN GANGGUAN HIPERPARATIROID

A. Pengerian
Hiperparatiroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya. Pada pasien dengan hiperparatiroid, satu dari keempat kelenjar paratiroid yang tidak normal dapat membuat kadar hormon paratiroid tinggi tanpa mempedulikan kadar kalsium. dengan kata lain satu dari keempat terus mensekresi hormon paratiroid yang banyak walaupun kadar kalsium dalam darah normal atau meningkat.

(Sumber : www.cancer.gov)

Penderita dengan kelainan hormon paratiroid, tidak tampak jelas pada kehidupan sehari-hari. Kebanyakan pasien dengan kelainan hormon paratiroid mengalami gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat. Adapun penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon paratiroid yakni hipoparatiroid dan hiperparatiroid. Penyebab kelainan hormon paratiroid sendiri secara spesifik belum diketahui, namun penyebab yang biasa ditemukan yakni hiperplasia paratiroid, adenoma soliter dan karsinoma paratiroid. Parathormon yang meningkat menyebabkan resorpsi tulang, ekskresi ginjal menurun dan absorpsi kalsium oleh usus meningkat. Pada keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan sekresi kalsium sehingga manifestasi klinis yang terjadi pada kerusakan pada area tulang dan ginjal.Prevalensi penyakit hipoparatiroid di Indonesia jarang ditemukan. Kira-kira 100 kasus dalam.

Setahun yang dapat diketahui, sedangkan di negara maju seperti Amerika Serikat penderita penyakit hipoparatiroid lebih banyak ditemukan, kurang lebih 1000 kasus dalam setahun. Pada Wanita mempunyai resiko untuk terkena hipoparatiroidisme lebih besar dari pria. Prevalensi penyakit hiperparatiroid di Indonesia kurang lebih 1000 orang tiap tahunnya. Wanita yang berumur 50 tahun keatas mempunyai resiko yang lebih besar 2 kali dari pria.

Di Amerika Serikat sekitar 100.000 orang diketahui terkena penyakit hiperparatiroid tiap tahun. Perbandingan wanita dan pria sekitar 2 banding 1. Pada wanita yang berumur 60 tahun keatas sekitar 2 dari 10.000 bisa terkena hiperparatiroidisme. Hiperparatiroidisme primer merupakan salah satu dari 2 penyebab tersering hiperkalsemia; penyebab yang lain adalah keganasan. Kelainan ini dapat terjadi pada semua usia tetapi yang tersering adalah pada dekade ke-6 dan wanita lebih serinbg 3 kali dibandingkan laki-laki. Insidensnya mencapai 1:500-1000. Bila timbul pada anak-anak harus dipikirkan kemungkinan endokrinopati genetik seperti neoplasia endokrin multipel tipe I dan II.

Kelenjar paratiroid berfungsi mensekresi parathormon (PTH), senyawa yang membantu memelihara keseimbangan dari kalsium dan phosphorus dalam tubuh. Oleh karena itu yang terpenting hormon paratiroid penting sekali dalam pengaturan kadar kalsium dalam tubuh sesorang. Dengan mengetahui fungsi dan komplikasi yang dapat terjadi pada kelainan atau gangguan pada kelenjar paratiroid ini maka perawat dianjurkan untuk lebih peka dan teliti dalam mengumpulkan data pengkajian awal dan menganalisa suatu respon tubuh pasien terhadap penyakit, sehingga kelainan pada kelenjar paratiroid tidak semakin berat. (blog sri resq mustofa S.Kep.N)



DOWNLOAD ASKEP KOMPLINYA DISINI

B. Pengkajian
- Data demograf
- Riwayat kesehatan 

a. Keluhan Utama :
Biasanya klien mengeluh mual, muntah, sakit kepala, lethargi atau kelelahan otot.
b. Riwayat penyakit sekarang : 
Tidak ada
c. Riwayat penyakit dahulu :
Klien dengan penyakit hiperparatiroidisme mungkin menderita gagal ginjal atau hipertensi
d. Riwayat Penyakit Keluarga : 
Tidak ada
e. Pola funsi kesehatan :
 - Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan 
 - Pola metabolisme makanan / cairan
 - Pola istirahat / tidur
 - Pola eliminasi
 - Pola aktivitas
f. Pemeriksaan Fisik
 - Sistem kardiovaskuler
 - Sistem neuromuskular
 - Sistem urinaria
 - Sistim endokrin


C. Analisa Data
Data
Etiologi
Problem
Ds. Biasanya klien mengeluh mual, muntah, sakit kepala, lethargi atau   kelelahan otot mengeluh
Do. BB menurun
Turgor kulit jelek
Konjungtiva anemis
Porsi makan menurun

Gangguan pemenuhan nutrisi
Ds. Biasanya klien mengeluh sering kencing
Do. – haluaran urin lebih dari normal (>2500 ml/hari)
Hasil lab menunjukan adanya peningkatan kadar kalsium dan posfat dalam urine
BAK lebih dari 5x/hari

Gangguan pola eliminasi
Ds. Biasanya klien mengeluh lemas jika beraktifitas
Do. TD rendah
Konjungtiva anemis
Aktifitas dibantu
RR meningkat saat beraktifitas

Intoleransi aktifitas

D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada hiperparatiroid adalah :
  1. Gangguna pemenuhan nutrisi berhubungan dengan adanya mual,muntah.
  2. Gangguapola eliminasi berhubungan dengan adanya gangguan ginja.
  3. Itoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan otot
E. Interverensi
a. Dx 1
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan adanya mual,muntah
Tujuan : Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang / hilang 

Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan.
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri
Mampu mengenal nyeri ( skala , intensitas , frekuensi dan tanda nyeri ) 
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 

Intervensi :

Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi : lokasi, karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas / beratnya nyeri, dan factor- factor predisposis

Rasional :

Untuk mengetahui sejauh mana nyeri klien dan seberapa jauh pasien tahu tentang penyebab nyeri yang dirasakan :

Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
Rasional : 
Agar pasien dapat terbuka dan mengekspresikan nyeri yang dirasakan.
Anjurkan penggunaan tekhnik non farmakologi (ex: relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi,aplikasi panas-dingin, masase, dll)

Rasional:
 Untuk mengurangi dan mengalihkan rasa nyeri yang dirasakan 
Kolaborasi pemberian anelgetik

Rasional: 
untuk mengurangi rasa nyeri 

b. Dx 2
Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan adanya gangguan ginjal.

Tujuan : 
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x24 jam Klien akan kembali pada haluaran urine normal, seperti yang ditunjukkan oleh tidak terbentuknya batu dan haluaran urine 30 sampai 60 ml/jam.

Kriteria hasil :
BAK kembali normal
- Haluaran dalam batas normal
- Hasil lab tidak menunjukan adanya


UNTUK BACA SELENGKAPNYA SILAHKAN KLIK DOWNLOAD
CARI ASKEP LAIN